Jumat, 06 April 2012

History Dahlan Iskan

Ketika anda mendengar nama Dahlan Iskan, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga anda. Tapi itu hanya bagi orang-orang tertentu. Sebab ketika saya bertanya kepada teman-teman saya mengenai siapa Dahlan Iskan, mereka sebagian menjawab tidak tau, terkadang mereka malah bertanya balik kepada saya.
Tapi apabila saya ditanya orang tentang siapa Dahlan Iskan itu?? Saya akan menjawab bahwa beliau adalah orang yang hebat, rendah hati dan merupakan tokoh idola saya.
Lepas dari masalah siapa yang paling hebat , hanya Tuhan lah yang paling hebat. baik dalam segi apapun.

Memang pak Dahlan adalah tokoh idola saya, dan menjadi inspirasi bagi saya.
Nah.... apakah anda tertarik dan ingin mengetahui latar belakang seorang Dahlan Iskan???? Jika "Iya" Anda dapat membaca blog saya ini. Yang saya tulis dan saya persembahkan kepada Bapak Dahlan Iskan dan para Dalanisme

Dahlan Iskan lahir di Magetan, Jawa Timur pada tanggal 17 Agustus 1951. Sebenarnya tanggal tersebut bukan tanggal kelahirannya. Sebab ketika Pak Dahlan bertanya kepada bapaknya kapan dia lahir, bapaknya hanya menjawab "Selasa legi, waktu itu ada hujan abu yang sangat lebat". Maksudnya Dahlan lahir pada waktu gunung Kelud yang ada di Blitar meletus. Karena tidak tahu kapan Beliau lahir maka pak Dahlan memilih tanggal 17 Agustus sebagai tanggal lahirnya. Menurutnya tanggal tersebut mudah diingat karena bertepatan dengan hari Proklamsi Kemerdekaan Republik Indonesia.

Dahlan Iskan bukan seorang anak pengusah/pejabat yang kaya, yang hidup berkelimpahan. Tapi Beliau hanya seorang anak buruh tani dengan kehidupan yang serba kekurangan.Tinggal dalam suatu rumah yang hanya berlantaikan tanah, tidak ada perabot kursi, meja maupun tempat tidur. Kalau mau makan atau tidur hanya menggunakan tikar. Pada waktu kecil Pak Dahlan hanya mempunyai 1 celana pendek, 1 baju dan sebuah sarung. Tapi pak Dahlan mengatakan bahwa sarung yang dimilikinya mempunyai banyak fungsi, seperti alat untuk ibadah, mencari rezeki, hiburan dan lain-lain. Apabila musim panen kedelai tiba, sarung tersebut digunakan sebagai karung untuk mencari sisa-sisa panen kedelai dari sawah orang-orang kaya. Pada waktu malam tiba dan kedinginan menghampiri tubuhnya, maka sarung tersebut dijadika selimut untuk menghangatkan tubuhnya. Disaat sarungnya sobek, pak Dahlan tidak langsung membuangnya, karena sarung itu tinggal satu-satunya maka beliau menjahit atau menambalnya.



Meskipun masa kecil pak Dahlan sangat susah dan sangat berat, tapi sekarang kita bisa liat bahwa Dahlan telah berubah menjadi orang yang berpengaruh bagi kemajuan bangsa Idonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar